MATERI LATIHAN UJIAN SEKOLAH - SENBUD
MATERI LUS
Jenis Penyajian Tari Tradisi
Berdasarkan bentuk penyajiannya, karya tari tradisional dibagi ke dalam beberapa bentuk tari yaitu bentuk tari tunggal, tari berpasangan atau duet, tari berkelompok, drama tari, serta tari bertema.
1) Tari Tunggal
Pertunjukan tari tradisional yang hanya ditarikan oleh seorang penari digolongkan sebagai tari tunggal atau solo. Adapun contohnya adalah Tari Topeng Ronggeng dari Betawi dan Tari Legong dari Bali. Walaupun merupakan tari tunggal, tari-tarian tersebut juga boleh dibawakan secara bersama-sama.
2) Tari Berpasangan atau Duet
Tari tradisional berpasangan adalah tarian yang dibawakan oleh dua orang, baik pria-wanita, pria-pria, maupun wanita-wanita. Kekuataan tari berpasangan terletak pada kerja sama antar penari baik dari sisi gerak maupun interaksi kedua penari. Adapun contoh dari tari tradisional berpasangan atau duet adalah Tari Serampang Dua Belas dari daerah Sumatera Utara, dan Tari Bambang Cakil dari Jawa Tengah.
3) Tari Berkelompok
Tari tradisional berkelompok yaitu jenis tarian yang terdiri dari banyak orang atau lebih dari dua penari. Jenis tarian ini sering kali dibawakan untuk acara-acara pertunjukan. Adapun contoh dari tari berkelompok ini antara lain Tari Saman dari Aceh dan Tari Cakalele dari Maluku.
4) Drama Tari
Drama tari merupakan gabungan antara pertunjukan drama dan tari. Sama seperti sebuah pertunjukan drama, drama tari yang dipertunjukan juga memiliki alur cerita yang memiliki konflik, klimaks, dan penyelesaian. Selain menari, pemain dalam drama tari juga harus menguasai kemampuan berekspresi dan penyampaian yang baik agar pesan yang terkandung dalam sebuah gerakan dapat tertangkap maknanya oleh penonton. Salah satu contoh drama tari yang terkenal di Indonesia adalah drama tari Ramayana.
5) Tari Bertema
Sebuah pertunjukan tari dapat disajikan dengan sebuah tema, sehingga dapat lebih dinikmati. Hampir semua tari baik itu tunggal, berpasangan, berkelompok, dan dra tari adalah tari bertema.
Teknik vocal
teknik vokal adalah seperti berikut ini:
a) Artikulasi
Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalam lirik lagu dengan benar, sesuai bahasa yang digunakan. Jika bahasa Indonesia maka gunakan pelafalan bahasa Indonesia yang benar. Jika Bahasa Inggris, gunakan sesuai pelafalannya yang benar. Selain itu pengucapan juga harus dilakukan dengan jelas, sehingga lirik lagu akan terdengar jelas.
a. Phrasering
Phrasering adalah melakukan pemenggalan kalimat yang baik, sehingga isi lagu akan dapat dimengerti dengan mudah. Pemenggalan kalimat juga harus sesuai aturan dan kaidah bahasa yang berlaku.
b. Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau saat bernyanyi.
Pembagian suara menurut wilayah nada
Adapun beberapa jenis dari suara manusia beserta penjelasan tentang wilayah nadanya adalah sebagai berikut.
1) Suara Anak Kecil
Suara anak dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan pada umumnya meliputi wilayah nada yang sama. Perbedaan baru terjadi ketika anak lelaki mulai beranjak dewasa yang ditandai dengan munculnya jakun.
Batas perbedaan nada pada anak dibagi menjadi dua, yakni sebagai berikut:
a. Suara anak tinggi: Suara anak tinggi memiliki wilayah nada dari c’-f”.
b. Suara anak rendah: Suara anak rendah memiliki wilayah nada dari a-d”.
1. Suara Orang Dewasa
Suara manusia dewasa dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan menjangkau wilayah nada berbeda. Wilayah nada suara laki-laki dan perempuan dewasa juga bisa dibedakan berdasarkan ketinggian jangkauan suaranya.
a. Suara Perempuan Dewasa
suara perempuan dibedakan menjadi tiga macam, yakni sebagai berikut:
a) Suara Sopran (Suara Tinggi): wilayah nadanya c’ - a’’
b) Suara Mezosopran (Suara Sedang): wilayah nadanya a’ - f’’
c) Suara Alto (Suara Rendah): wilayah nadanya f’ - d’’
b. Suara Lelaki Dewasa
Sama seperti suara perempuan dewasa, suara lelaki dewasa juga dibagi menjadi tiga kategori. Adapun penjelasan mengenai pembagian jenis suara lelaki dewasa adalah sebagaimana perincian berikut ini.
a) Suara Tenor (Suara Tinggi): memiliki wilayah nada dari c - a’’.
b) Suara Bariton (Suara Sedang):memiliki wilayah nada dari a - f’’.
c) Suara Bas (Suara Rendah): memiliki wilayah nada dari f - d’.
Teknik membuat patung
Teknik Berkarya Seni Patung :
1) Teknik pahat, adalah mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu. Alat yang digunakan adalah pahat dan palu
2) Teknik butsir, adalah membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Contohnya membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat, alat yang digunakan adalah sudip
3) Teknik cor, adalah membuat patung menggunakan alat cetakan, kemudian dituangkan adonan berupa semen, gipsum, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah cetakan
4) Teknik cetak, adalah membuat cetakan terlebih dahulu. Contohnya membuat patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen
5) Teknik Assembling (merakit), adalah membuat sebuah komposisi/ sambungan dari material seperti besi, logam, tembaga, atau berbagai material seperti benda/found objek, kertas, kayu, dan tekstil. Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan lem untuk membuat bentuk tertentu. Contohnya berkarya seni patung kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.
Teknik Mewarnai
Teknik yang digunakan dalam melukis yaitu :
1) Lukisan Cat Air (Aquarel), adalah melukis dengan sapuan warna tipis, sehingga hasilnya transparan, media untuk bahan cat air adalah kertas.
2) Mozaik, adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada media lukisan, sehingga membentuk objek tertentu.
3) Lukisan kaca, menggunakan kaca, timah, kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya, sehingga membentuk lukisan.
4) Lukisan Batik, tekniknya yaitu menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin yang membentuk titik garis bidang atau ruang sebelum jadi sebuah gambar, dan hasil akhir dicelup ke larutan pewarna.
Pola lantai tari saman
Pola lantai tari saman adalah horizontal atau garis lurus. Tarian saman yang berasal dari daerah Aceh ini, memiliki ciri khas menggunakan pola garis lurus. Penari akan berbaris membentuk garis memanjang ke samping.
Motif gerak tari dari papua
gerak tari tradisi Papua memiliki ciri gerakan kaki yang cepat dan ritmis, sehingga kekuatan tenaga banyak pada kaki. Cara gerak penari Papua didominasi oleh gerakan kaki. Gerakan kaki ini contohnya seperti pijakan kaki yang tegas, loncatan tarian yang menciptakan suasan spontan dan sebagainya.
Tari Ronggeng Blantek
Ronggeng blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater rakyat Betawi, yaitu topeng blantek, diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Topeng merupakan sebutan untuk seni peran atau lawakan, sedangkan nama blantek diambil dari suara musik pengiring yang selalu berbunyi “blang blang tek tek”.
Tari ini menggambarkan sosok perempuan Betawi yang cantik, ramah dan rendah hati. Fungsi tari ini sebagai tarian menyambut tamu undangan dalam acara besar. Selain itu, tarian ini awal kemunculannya merupakan tarian pembuka dalam kesenian Blantek yang gerakannya memberikan kebahagiaan dan menghibur.
Variasi lagu
Variasi lagu dapat dilakukan dengan mengubah tiga unsur lagu yaitu :
1) Ritmis, Perubahan dalam irama lagu, contohnya lagu yang diciptakan dalam irama pop divariasikan dengan cara dibawakan dengan iringan irama jazz atau dangdut
2) Melodis, berupa penambahan nada dengan jarak nada yang berdekatan
3) Dinamika, Perubahan bunyi keras dan lembut pada bagian lagu sesuai dengan kesan yang akan disampaikan.
Gaya/ aliran seni Lukis
Aliran dan gaya seni lukis :
1) Representatif
Representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif yaitu :
a. Naturalisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna dan gelap terang dibuat dengan teliti, lebih indah dari kenyataannya.
Pelukis yang beraliran naturalisme yaitu Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, dan sebagainya.
b. Realisme
Aliran yang memandang dunia apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai kenyataan hidup. Pelukis yang beraliran realisme yaitu Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah.
c. Romantik
Aliran seni rupa yang bersifat imajiner, melukiskan cerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis bergaya romantisme yaitu Raden Saleh, Fransisco Goya, dan Turner.
d. Ekspresionisme
Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa, spontan ketika melihat objek karyanya. Pelukis beraliran ekspresionisme yaitu Vincent Van Gogh dan Affandi,
e. Impressionisme :
Aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek dilukis. Perupa beraliran impressionalisme yaitu Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjojono.
f. Surealisme :
Aliran seni lukis yang menggunakan bentuk dan warna seperti dalam mimpi, pelukis mengembangkan daya khayalnya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan melalui bentuk-bentuk karyanya. Pelukis yang beraliran surealisme yaitu Salvador Dali, Ivan Sagita, Agus Kamal, dan Boyke Aditya.
2. Nonrepresentatif
Nonrepresentatif adalah perwujudan aliran seni lukis yang menekankan unsur formal, struktur, unsur rupa, dan prinsip estetik. Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan garis, bentuk, bidang, dan warna yang terbebas dari bentuk alam.
Seniman yang berkarya nonrepresentatif yaitu Wassily Kandinsky, Yuan Mirro, W. De Kooning, Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, dan Sadali.
Alat dan bahan menggamba Ilustrasi
a. Teknik kering
1) Pensil
2) Penghapus
3) Kertas
4) Pensil warna
5) Krayon
b. Teknik basah
1) cat air,
2) cat minyak,
3) Kanvas
4) Tinta
5) Kuas
6) Palet
Tari Loliyana
Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan tari Loliyana berdasarkan pada tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. Tari Loliyana berasal dari upacara panen lola sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata Lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan hasil laut.
Intensitas dalam tenaga
Saat kita sebagai makhluk hidup melakukan gerak, tentu memerlukan tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi;
a) intensitas, yang berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak;
b) aksen/tekanan, muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras;
c) kualitas, berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.
Jika gerak yang dilakukan memiliki intensitas tinggi tentu saja memerlukan tenaga yang kuat dan disebut gerak tari bertenaga kuat. Sebaliknya, gerak dengan intensitas rendah memerlukan tenaga yang lemah atau sedikit, dan disebut gerak tari bertenaga lemah.
Gaya musikal
Gaya musikal merupakan karakteristik musikal dengan tiga gaya, yaitu: Gaya lokal, menggunakan sifat-sifat lokal daerah baik estetis maupun ekspresif yang berbeda dengan daerah lainnya.
Tema seni lukis :
1. Manusia Dengan Dirinya Sendiri, misalnya lukisan potret diri
2. Manusia dengan Manusia Lain
3. Manusia dengan Alam Sekitarnya, Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang
4. Manusia dengan Alam Benda, ada benda yang berbentuk silindris, kubistis, organis, berbentuk bebas seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga, dan lainnya.
5. Manusia dengan Aktivitasnya
6. Manusia dengan Alam Khayal
Keunikan tari kreasi ( tari Ronggeng Blantek )
Gerakan tari ronggeng blantek sangat cepat, berenergi, dan luwes. Banyak istilah atau penamaan dalam gerakan dasar tari ronggeng blantek yang unik: lenggang rongeh, ogek, selancar ngepik, pakblang, ngepak blonter, tepak ngarojeng, koma gelong, goyang cendol ijo, dan sebagainya.
Keunikan tari kreasi ( tari Gegot )
Hal ini terlihat dari 2 topeng yang dikenakan, yakni topeng panji dan jingga yang mencerminkan kehidupan keseharian manusia meskipun karakternya bertolak belakang. Dengan begitu, tarian ini juga sebagai bentuk tari pergaulan dan gerak candanya berarti kebersamaan.
Jenis tari kreasi
Jenis tari kreasi ada yang tunggal, berpasangan, dan berkelompok. Contoh tari kreasi ini di antaranya yaitu tari nguri, merak, kuntulan, gambir anom, legong, gambyong, dan masih banyak lagi.
Pengertian tari kreasi
Tari kreasi adalah jenis tari yang pada dasarnya koreografi yang digunakan bertolak dari tari tradisional atau pengembangan terhadap pola yang sudah ada sebelumnya. Secara mudahnya tari kreasi adalah tarian pengembangan dari tari rakyat atau tari tradisional.
Level gerak
Level Gerak Tari dan Contohnya
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, level gerak tari terdiri atas tiga elemen yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Berikut penjelasan setiap level beserta contoh tariannya:
1) Level Rendah
Level rendah saat menari biasanya ketika penarik melakukan gerakan rebah atau berguling di lantai. Gerakan berguling biasanya dilakukan penari dari satu area ke area lain seakan tanpa lelah. Contoh level gerak tari rendah yaitu tari saman dari Aceh dan tari sekapur sirih dari Jambi.
2) Level Sedang
Level sedang hampir selalu ada di setiap tarian, termasuk tari tradisional di Indonesia. Gerak pada level ini ditunjukkan dengan posisi penari berdiri, tak jarang menggunakan properti tongkat atau tombak jika tarian bertema peperangan. Contoh gerak tari level sedang yaitu tari piring dari Sumatera Barat, tari jaipong dari Jawa Barat, tari tor-tor dari Sumatera Utara, dan lainnya.
3) Level Tinggi
Gerak tari level tinggi ditemukan pada tari balet. Penari dengan gerakan level tinggi membentuk pola melayang yang baik dan benar. Selain pada tari balet, contoh gerak tari level tinggi yaitu tari perang dari Papua.
Fungsi level gerak tari yaitu memberi efek tampilan dari bawah dan atas sehingga tarian tampak dinamis. Selain itu, level gerak juga berkaitan dengan unsur-unsur gerak tari yaitu ruang, waktu, dan tenaga.
Level pada gerak tari membentuk ruang yang juga membutuhkan waktu. Sementara untuk menciptakan ruang dan waktu, penari memerlukan tenaga agar gerakan dapat sesuai dengan intensitas.
Gerak tari di ruang pribadi
Ruang
Dalam gerak tari terdapat dua jenis ruang, yakni ruang pribadi, dan ruang umum.
1) Jika kita melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri, berarti kita melakukan gerak di ruang pribadi.
2) Sementara itu, jika kita bergerak berpindah tempat, maka kita melakukan gerak di ruang umum.
Ciri ciri musik jazz
1) Vokal yang sering menirukan suara instrumen
2) Suara penyanyinya memiliki karakter vokal yang berat,
3) Harmonisasinya terdengar rumit,
4) Sering terjadi modulasi atau perubahan tangga nada dalam sebuah lagu dan ritme
5) Melodinya memiliki banyak variasi.
Alat musik daerah sumatra barat
1) Rebana
2) Talempong
3) Aguang
4) Serunai
5) Saluang
Ciri vokal grup
Ciri-Ciri Vokal Grup dalam Musik
1) Vokal grup terdiri dari 3 hingga 10 orang.
2) Vokal grup tidak mempunyai pemandu atau dirigen.
3) Improvisasi dalam penampilan lebih dominan.
4) Vokal grup bebas mengaransemen lagu yang dinyanyikan.
5) Vokal grup lebih ekspresif dalam membawakan lagu disertai koreografi.
6) Vokal grup dapat bernyanyi diiringi musik ataupun tanpa musik.
7) Suara vokal dikategorikan ke dalam beberapa jenis suara yaitu Mezzo-Sopran, Alto, Tenor, Bass dan Baritone.
Alat musik berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsi, alat musik terbagi menjadi tiga yaitu harmonis, ritmis, dan melodis.
1) Alat Musik Melodis
Alat musik jenis melodis berperan untuk menciptakan sebuah melodi dalam lagu.
Ada berbagai jenis alat musik yang menghasilkan melodi dan caranya pun beragam seperti ditiup, ditekan, digesek, dan lainnya.
Ø Contoh alat musik yang memiliki fungsi melodis yaitu keyboard, pianika, harmonika, biola, saksofon, dan lainnya.
2) Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis memiliki fungsi untuk mengiringi tempo dalam sebuah lagu.
Ada berbagai jenis alat musik yang berfungsi untuk menghasilkan ritme serta cara memainkannya pun beragam.
Ø Contohnya seperti tamborin, gendang, drum, ketipung dan jenis lainnya.
3) Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis memiliki fungsi untuk menciptakan harmoni dalam sebuah lagu.
Ada berbagai jenis alat musik yang berfungsi untuk menghasilkan harmoni dan cara memainkannya pun beragam.
Ø Contohnya seperti alat musik keyboard, gitar, piano, harpa, dan masih banyak lagi.
Alat musik melodis hanya bisa memainkan salah satu nadanya saja. Sedangkan alat musik harmonis bisa dimainkan secara bersamaan dan nadanya muncul bersamaan saat kita mainkan. Sementara itu, untuk alat musik ritmis nadanya tetap atau kadang enggak bernada. Hal ini karena fungsinya yang hanya mrngatur tempo lagu saja.
Ciri musik dangdut
Lagu ini pada umumnya diiringi atau ditandai dengan seruling dan kendang yang khas, dan bertujuan untuk membuat para pendengarnya bergoyang. Selain itu, para penyanyi dangdut memiliki ciri khas pada gaya jogednya.
Ciri musik pop
Tema lagu pop membahas kejadian kehidupan sehari-hari yang dirangkai dengan melodi dan lirik yang mudah dipahami atau easy listening.
Bentuk alat musik
alat musik berdasarkan bentuknya, terbagi menjadi:
a) Alat musik bentuk pencon
Alat musik tradisional yang memiliki bentuk dengan tonjolan dari sebuah bidang datar. Alat musik ini biasanya terbuat dari logam. Cara memainkannya dengan dipukul pada bagian pencon (menonjol) dari alat musik tradisional itu sendiri.
Ø Contoh dari alat musik berbentuk pencon yaitu bonang, kethuk, kenong, talempong dan gong.
b) Alat musik bentuk tabung
Alat musik dengan bentuk tabung umumnya terbuat dari bambu. Dalam perkembangannya, bahan bambu kemudian digantikan dengan bahan lain seperti kayu dan logam. Cara memainkan alat ini cukup beragam, ada yang dipukul, digoyang, atau ditiup.
Ø Contoh alat musik bentuk tabung adalah calung, angklung, kentongan atau kulkul, suling atau saluang, rindik, dan guntung.
c) Alat musik bentuk bilah
Jika alat musik bentuk tabung memiliki rongga, alat musik bentuk bilah tidak memilikinya. Kekuatan bunyi pada alat musik ini dihasilkan dengan dukungan perangkat lain, seperti wadah gema sebagai ruang resonator. Permukaan bilah dapat berupa bidang datar atau cembung. Terkadang berupa irisan dari bentuk tabung.
Ø Contoh alat musik bentuk bilah, yakni gambang, kolintang, gender, demung, peking, dan saron. Cara memainkannya dengan dipukul.
Pameran berdasarkan jenis karyanya
Pameran Berdasarkan Jenis Karya Seni yang Dipamerkan
1) Pameran Homogen, merupakan pameran yang hanya fokus dalam memamerkan satu jenis karya seni, seperti pameran patung, pameran lukisan, pameran grafis, dan pameran kriya.
2) Pameran Heterogen, merupakan pameran yang memamerkan berbagai jenis karya seni yang berbeda, seperti pameran lukisan, grafis, kriya, maupun patung.
Seni grafis berdasarkan teknik pembuatannya ada 4 yaitu :
1) Cetak tinggi (relief/cukil)
Menggunakan klise/acuan/alat cetak yang akan menghasilkan gambar dari bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta. Jika klise/alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas. Contoh teknik cetak tinggi yaitu stempel.
2) Cetak dalam (intaglio print)
Menggunakan klise dalam, artinya bagian dalam yang menyerap tinta akan membekas pada kertas. Jenis-jenis cetak dalam yaitu : etsa, mezzo tint, drypoint, dan sebagainya. Cetak dalam dibuat dengan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan yang dalam.
Tinta lalu dituangkan, diratakan atau dirolkan pada bagian yang dalam tersebut. Kertas yang sudah dilembapkan dengan air lalu diletakkan di atasnya. Tinta akan melekat pada kertas dan terbentuklah gambar atau tulisan sesuai yang diharapkan. Alat yang dipakai untuk menoreh dapat berupa pahat grafis, paku, jarum, burin, atau logam runcing.
3) Cetak datar (Planography Print)
Menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dan air, memperbanyak hasil cetakan dengan media permukaan yang datar. Teknik ini ditemukan pada abad ke-16 di Eropa. Klise cetak ini menggunakan batu cadas (limestone) biasa yang disebut lithography.
Cetak datar dapat juga menggunakan lempengan logam (seng) untuk meringankan proses kerja. Planografi mempunyai matrix permukaan tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan image/gambar. Planografi meliputi : litografi, monotype, dan teknik digital salah satunya cetak offset.
4) Cetak saring
Menggunakan layar (screen) dengan kerapatan serat tertentu, dikenal dengan sablon/senigrafi. Sablon banyak digunakan mencetak tulisan/gambar pada permukaan datar, contohnya mencetak tulisan/gambar pada kertas, kaos, kain spanduk, undangan, plastik. Kain screen direntangkan dengan kuat agar menghasilkan hasil cetakan yang datar.
Bentuk dan jenis patung
Berdasar wujudnya, seni patung modern ada 3 yaitu :
1) Bentuk Imitatif (Realisme/Representatif) : tiruan dari bentuk alam (manusia, hewan, dan tumbuhan). Perwujudannya berdasar fisio plastis atau bentuk fisik, anatomi proporsi, harmoni dan kesatuan bentuk. Patung realis contohnya pada karya Hendro, Trubus, Saptoto, dan Edy Sunarso.
2) Bentuk Nonfiguratif (Abstrak), bersifat abstrak, meninggalkan bentuk alam untuk perwujudannya. Patung yang tidak menampilkan bentuk umum yang dikenal, seperti bentuk yang ada di alam.
Mengolah elemen-elemen rupa tri-matra seperti garis, bidang, ruang, dan memperlakukan unsur-unsur rupa tersebut sebagaimana adanya dan tidak mengambarkan bentuk alam.
Objek menggambar
Objek dari gambar model dapat berupa hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan kumpulan benda dengan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan irama yang baik sehingga gambar memiliki satu kesatuan yang utuh.
Komentar
Posting Komentar